Sabtu, 23 Desember 2017

Local Genius ( Sistem pembajakan sawah dengan alat tradisional dan modern)



Sistem Pembajakan Sawah dengan alat Tradisional dan Modern


a. Sistem Pembajakan Tanah Tradisional
Sebelum ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat seperti pada zaman ini , para petani mengolah tanahnya dengan berbagai alat – alat tradisional yang bekerja menggunakan tenaga otot baik itu dari tenaga manusia maupun tenaga hewan seperti kerbau atau sapi . Berikut adalah alat – alat pembajak tanah tradisional.

1. Bajak
Bajak merupakan alat pertanian yang paling tua, telah dipergunakan sejak 6000 th SM di Egypt. Pada awal mulanya bajak sepenuhnya ditarik oleh tenaga manusia, dengan bntuk yang sangat sederhana. Kemudian Thomas Jefferson merancang secara istimewa dengan prinsip perhitungan matematika. Untuk pertama kalinya alat pengolahan tanah ini dibuat dari kayu kemudian dari besi tuang sebagai bahan utamanya, selanjutnya dibuat dari baja.

2. Rakkala
Rakkala adalah salah satu alat pengolah tanah dari Sulawesi Selatan atau lebih tepatnya digunakan oleh orang Bugis , sama seperti bajak alat ini digunakan untuk menggemburkan tanah

3 . Cangkul

 Cangkul atau Pacul adalah satu jenis alat pertanian tradisional yang digunakan dalam proses pengolahan tanah pada lahan pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-kerja menggali yang ringan di kebun ataupun di sawah. Alat ini merupakan elemen penting dalam bidang pertanian terutama pertanian ladang kering. Cangkul dibuat dari baja sehingga alat ini sangatlah kuat. Cangkul atau Pacul merupakan gabungan dari bawak dan pacul itu sendiri. Bawak merupakan bagian kepala atau bagian atas dari cangkul. Sedangkan pada bagian landepan atau bagian bawahnya sering kita sebut dengan pacul juga. Pada bagian kepala terdapat lubang yang berfungsi untuk dipasangi garan pacul atau sering disebut doran. Dengan dipasangnya doran akan mempermudah dalam menggunakan alat cangkul ini.

4. Bajak Singkal
Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di Indonesia jenis bajak singkal inilah yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak hela sapi atau kerbau, sebagai sumber daya penariknya. Sering dijumpai beberapa bentuk rancangan bajak singkal, hal ini dimaksudkan untuk dapat memperoleh penyesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Aneka ragam rancangan yang dijumpai selain pada bentuk mata bajak, juga di bagian perlengkapannya. Mata bajak adalah bagian dari bajak yang berfungsi aktif untuk mengolah tanah.

5. Garu ( Harrow )
Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah pertama, pada umumnya masih merupakan bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, maka untuk lebih menghancurkan dan meratakan permukaan tanah yang terolah dilakukan pengolahan tanah kedua. Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai pengolah tanah kedua, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah. 


b. Sistem Pembajakan Tanah Modern

1.Bajak Piringan
Adanya kelemahan-kelemahan bajak singkal maka orang menciptakan bajak piringan. Bajak piringan cocok untuk bekerja pada : tanah yang lengket, tidak mengikis dan kering dimana bajak singkal tidak dapat masuk; tanah berbatu, atau banyak sisa-sisa akar; tanah gambut; serta untuk pembajakan tanah yang berat. Namun penggunaan bajak piringan ini untuk pengolahan tanah ada juga kelemahannya antara lain: tidak dapat menutup seresah dengan baik; bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata; hasil pengolahan tanahnya masih berbongkah-bongkah, tetapi untuk lahan yang erosinya besar hal ini justru dianggap menguntungkan.


2. Bajak rotary
Pengolahan tanah dengan menggunakan bajak, akan diperoleh bongkahbongkah yang masih cukup besar, biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk mendapatkan keadaan tanah yang lebih halus lagi. Dengan menggunakan bajak putar maka pengerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh. Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. Kadang-kadang bajak putar ini digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan ataupun pendangiran. Penggunaan bajak putar untuk pengolahan tanah dapat diharapkan hasilnya baik, bila tanah dalam keadaan cukup kering atau basah sama sekali. Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran dari rotor dan memperlambat gerakan maju. Makin cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang digunakan tetapi diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus. Dalam penggunaan, dipilih kebutuhan daya yang terkecil tetapi memenuhi persyaratan ukuran partikel tanah yang dituntut oleh tanaman.

4. Bajak Pahat
Dalam pengerjaan tanah, bajak pahat dipergunakan untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung skop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar.
5. Traktor
Traktor adalah sebuah mesin yang besar dan digerakkan melalui tenaga bahan bakar yang berfungsi sebagai pembajak sawah modern atau menggemburkan tanah tanpa menggunakan tenaga otot.
Irigasi
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak mesir kuno.

1.      Irigasi Permukaan
Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.


2.      Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.


3.      Irigasi dengan Penyemprotan
Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.


4.      Irigasi Tradisional dengan Ember
Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.


5.      Irigasi Pompa Air
Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.


6.      Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi
Di Afrika yang kering dipakai sustem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air.

Daftar pustaka

Kearifan Lokal/ Lokal Wisdem yang ada di persawahan



LAHAN PERSAWAHAN YANG SEKALIGUS BERISI KANDANG SAPI

Lahan persawahan di isi kandang sapi karena kotoran sapi memiliki banyak manfaat bagi tanaman yang ada di sawah. Kotoran sapi memiliki beberapa manfaat antara lain :
1. Manfaat Nitrogen (N) dalam Kotoran Sapi
Adapun manfaat nitrogen bagi pertumbuhan tanaman adalah:
  • meningkatkan pertumbuhan tanaman
  • meningkatkan kadar protein dalam tanah
  • meningkatkan tanaman sayuran yang diproduksi dedaunannya
  • meningkatkan aktivitas organisme di dalam tanah
  • membantu proses sintesis asam amino dan protein di dalam tanaman
2. Manfaat Fosfor (P) dalam Kotoran Sapi
Itulah beberapa peranan nitrogen bagi pertumbuhan tanaman maupun bagi kesuburan tanah. Tidak hanya nitrogen, kotoran sapi juga mengandung fosfor yang berguna untuk:
  • membantu respirasi dan juga proses fotosintesis pada tanaman
  • membantu penyusunan asam nukleat
  • membantu pembentukan bibit tanaman dan juga pembentukan buah
  • merangsang perkembangan akar tanaman sehingga tanaman lebih tahan terhadap adanya kekeringan
  • mempercepat waktu panen tanaman
3. Manfaat Kalium (K) dalam Kotoran Sapi
Kandungan kalium dalam kotoran sapi juga berperan besar dalam proses pertumbuhan tanaman, di antaranya:
  • membentuk dan mengangkut karbohidrat di dalam tubuh tanaman
  • berguna sebagai katalisator dalam proses pembentukan protein
  • mengatur berbagai jenis kegiatan dari unsur mineral di dalam tanaman
  • menetralkan reaksi yang ada di dalam sel, terutama reaksi dari asam amino organik
  • meningkatkan pertumbuhan jaringan meristem
  • mengatur pergerakan stomata
  • meningkatkan kekokohan batang tanman sehingga tidak mudah roboh
  • meningkatkan kadar karbohidrat dan juga gula di dalam buah sehingga buah memiliki rasa manis
  • membuat biji tanaman lebih berisi dan padat sehingga bisa dijadikan benih unggul
  • meningkatkan kualitas buah pada tanaman
  • meningkatkan ketahanan tanaman dari hama dan juga penyakit
  • meningkatkan perkembangan akar tanaman
4. Bernilai ekonomis
Memiliki nilai ekonomis yang lebih baik karena mampu menggantikan penggunaan pupuk kimia sehingga biaya produksi dapat ditekan.
5. Relatif mudah digunakan
Kotoran sapi mudah untuk digunakan dan diaplikasikan sebagai pupuk kompos bagi tanaman.
6. Penyedia unsur hara
Kotoran sapi mampu menyediakan unsur hara yang seimbang bagi tanah.
7. Tanah semakin gembur
Struktur tanah semakin gembur karena kotoran sapi akan meningkatkan jumlah mikroba dalam tanah.
8. Menjaga pH tanah
Kotoran sapi juga dapat memperbaiki kondisi pH tanah yang mengalami kerusakan
9. Meningkatkan produksi tanaman
Pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk ternyata mampu meningkatkan produksi tanaman hingga 30%.
Demikian manfaat penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman. Meski masih jarang digunakan di wilayah perkotaan, namun pupuk kompos dari kotoran sapi sangat disarankan bahkan bagi semua jenis tanaman. Tidak hanya berguna untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk juga sangat ramah lingkungan.

Daftar Pustaka
https://manfaat.co.id/manfaat-kotoran-sapi
Bottom of Form

PELESTARIAN PENGETAHUAN TRADISIONAL

 PERMAINAN TRADISIONAL DI DAERAH TABANAN

Megala-galaan:

     · Dimainkan oleh 2 (dua) kelompok yang terdiri dari beberapa orang.

     · Satu kelompok menjadi kelompok yang menjaga perbatasan dan kelompok lainnya
       berusaha melalui daerah yang dijaga tersebut.

     · Kelompok dinyatakan memang apabila dapat melewati wilayah yang dijaga musuh atau
       kelompok yang menjaga mampu menangkap seluruh kelompok yang menjaga mampu
       menangkap seluruh kelompok yang akan melewati wilayahnya.

Tekong-tekongan:

    · Dimainkan oleh beberapa orang

    · Berlomba memasukkan koin (bongkar tembikar) ke dalam lingkarangan yang telah dibuat
      sebelumnya.

   · Orang terakhir yang memasukkan koinnya akan bertugas sebagai pencari,
      sementara yang lainnya bersembunyi.

Benteng-bentengan:

   · Dimainkan oleh 2 (dua) kelompok yang mempertahankan benteng masing-masing.

   · Setiap kelompok berusaha untuk menaklukan benteng lainnya.

Macepet-cepetan:

  · Dimainkan oleh 2 (dua) orang

  · Berlomba menyentuh kepala/kaki masing-masing lawan

Mecingklak:

  · Dilakukan oleh satu orang atau lebih.

  · Menggunakan beberapa batu, pemain berusaha mengambil batu-batu tersebut
    dengan cara tertentu.

Dul-dulan:

  · Dimainkan oleh 2 (dua) kelompok, semua kelompok menyusun potongan tembikar
     sesuai dengan jumlah petani.

  · Kedua kelompok berlomba melempar batu ke susunan tembikar agar jatuh.

  · Kelompok yang berhasil menjatuhkan berlari untuk bersembunyi, sementara
    kelompok yang tidak berhasil menjatuhkan bertugas menyusun kembali
    tumpukan tembikar dan mencari kelompok yang bersembunyi.

 · Kelompok yang bersembunyi berusaha menjatuhkan lagi susunan tembikar
   tanpa sepengetahuan kelompok yang mencari.

Jika ketahuan, pemain tidak boleh ikut permainan lagi dironde tersebut.

Sabtu, 02 Desember 2017

USAHA YANG MEMBUAHKAN GEMILANG



Jumat, 24 November 2017


USAHA YANG MEMBUAHKAN GEMILANG

Perwakilan lomba karaoke dari jurusan D3 Perpustakaan

Dalam memeriahkan HUT Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, BEM Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial mengadakan berbagai kegiatan lomba antar jurusan di lingkungan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial. Salah satu lomba yang diadakan ialah lomba karaoke. Lomba karaoke ini diadakan pada hari jumat, (24/11/2017). Lomba karaoke ini dikategorikan dalam tiga kategori yaitu, kategori lagu Pop Bali, kategori lagu Pop Indonesia dan kategori lagu Pop Dangdut. Perwakilan dari jurusan D3 Perpustakaan ialah Giana Dewi (19) perwakilan kategori lagu Pop Bali, Nada Moriza (18) perwakilan kategori lagu Pop Indonesia, dan Dyah Dharma Pratiwi (19) perwakilan kategori lagu Pop Dangdut.
Perwakilan dari jurusan D3 Perpustakaan sering melakukan latihan setiap harinya. Mulai dari latihan menyesuaikan nada vocal mereka masing – masing sampai latihan bagaimana gerakan yang akan digunakan di atas panggung nantinya. Salah satu perwakilan dari jurusan D3 perpustakaan ialah Dyah Dharma Pratiwi (19) perwakilan kategori lagu Pop Dangdut mengatakan dia susah mengambil nada vocal dan gerakan jika lagu yang dibawakannya berirama sedih. Dia lebih cocok jika lagu yang dibawakan berirama lebih ceria. Dyah Dharma Pratiwi begitu antusias mengikuti lomba sampai dia pulang pergi dari rumahnya yang berada di Banjar ke kampus pada saat latihan karaoke. 

Antusias para peserta lomba karaoke dalam latihan setiap harinya.
Latihan – latihan karaoke tersebut dilakukan pada sore hari, biasanya mulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 21.00. Tidak hanya Dyah Dharma Pratiwi tetapi semua peserta karaoke yang mewakili D3 Perpustakaan sangat antusias berlatih untuk memantapkan nada vocal dan gerakannya. Sementara itu koordinator yang mengurus peserta lomba karaoke juga sangat antusias menunggu peserta karaoke latihan. Dan juga sangat semangat mencarikan pakaian yang sesuai dengan kategori lagu – lagu yang akan di nyanyikan. 

Nada Moriza (18) perwakilan kategori lagu Pop Indonesia yang  berhasil meraih juara 2.

Usaha – usaha yang dilakukan oleh peserta karaoke maupun koordinator karaoke sangat membuahkan hasil. Perwakilan lomba karaoke dalam kategori lagu Pop Bali mendapatkan Juara 3, kategori lagu Pop Indonesia mendapatkan juara 2 namun dalam kategori lagu Pop Dangdut, perwakilan dari jurusan D3 Perpustakaan sayangnya belum berhasil mendapatkan juara dalam perlombaan kategori lagu Pop Dangdut.