BANTEN
ULIHAN
Gambar Banten Ulihan menurut adat di Br. Kelaci,
Marga, Tabanan.
Ulihan
(Bahasa Bali) berarti kembali, Ulihan Galungan secara harfiah diartikan
kembalikan Galungan. Yang dimaksudkan kembalilah kepada kondisi Galang/terang
atau hening seperti saat hari kemenangan. Setelah mendapatkan berkah dari Guru
Agung dan petunjuk Guru Sekale agar kembali kepada kondisi bathin saat Hari
Kemenangan dan diupayakan terus dipertahankan dengan mengarahkan pikiran selalu
kepada hal – hal yang positif dan menerima apa adanya setiap kondisi yang
menimpa kita. (Novan, Ade.2009)
Ulihan
dibagi menjadi dua yaitu, Ulihan Jawa dan Ulihan Bali. Disetiap pekarangan
rumah yang berada disuatu banjar atau pun disuatu Desa, rahinan Ulihannya bisa
berbeda – beda. Ulihan Jawa dilaksanakan pada hari minggu pada wuku kuningan.
Sedangkan Ulihan Bali dilaksanakan pada hari senin wuku kuningan bertepatan
dengan pemacekan agung. Sarana – sarana yang dapat dipergunakan dalam membuat
Banten Ulihan menurut di Banjar Kelaci, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan,
yaitu :
1. Alasnya
: aled
2. Tibah
(mengkudu)
3. Sotong
(jambu biji)
4. Urutan
5. Daun
kelor
6. Alat
– alat daksina (beras, telur, matah – matah, dll)
7. Tangkih
soda (berisi nasi, urutan, sotong, tibah, daun kelor, dan diatasnya berisi
tangkih tajuh yang sudah di tanding)
8. Banten
canang (tamas, pisang, jajan dan canang genten)
9. 2
buah canang (alasnya : ceper, pisang, jajan dan kocong metanduk)
10. Dll.
This is good blog. You can teach Balinese young people how to make ritual tools.
BalasHapusthank you mrs
BalasHapus