Jumat, 10 November 2017

BANTEN ULIHAN



BANTEN ULIHAN

Gambar Banten Ulihan menurut adat di Br. Kelaci, Marga, Tabanan.

Ulihan (Bahasa Bali) berarti kembali, Ulihan Galungan secara harfiah diartikan kembalikan Galungan. Yang dimaksudkan kembalilah kepada kondisi Galang/terang atau hening seperti saat hari kemenangan. Setelah mendapatkan berkah dari Guru Agung dan petunjuk Guru Sekale agar kembali kepada kondisi bathin saat Hari Kemenangan dan diupayakan terus dipertahankan dengan mengarahkan pikiran selalu kepada hal – hal yang positif dan menerima apa adanya setiap kondisi yang menimpa kita. (Novan, Ade.2009)
Ulihan dibagi menjadi dua yaitu, Ulihan Jawa dan Ulihan Bali. Disetiap pekarangan rumah yang berada disuatu banjar atau pun disuatu Desa, rahinan Ulihannya bisa berbeda – beda. Ulihan Jawa dilaksanakan pada hari minggu pada wuku kuningan. Sedangkan Ulihan Bali dilaksanakan pada hari senin wuku kuningan bertepatan dengan pemacekan agung. Sarana – sarana yang dapat dipergunakan dalam membuat Banten Ulihan menurut di Banjar Kelaci, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, yaitu :
1.      Alasnya : aled
2.      Tibah (mengkudu)
3.      Sotong (jambu biji)
4.      Urutan
5.      Daun kelor
6.      Alat – alat daksina (beras, telur, matah – matah, dll)
7.      Tangkih soda (berisi nasi, urutan, sotong, tibah, daun kelor, dan diatasnya berisi tangkih tajuh yang sudah di tanding)
8.      Banten canang (tamas, pisang, jajan dan canang genten)
9.      2 buah canang (alasnya : ceper, pisang, jajan dan kocong metanduk)
10.  Dll.

2 komentar: